ROHIL, fileriau.com- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau melalui Bidang Peternakan, memastikan kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di Rohil saat ini masih terbilang nihil.
“Alhamdulillah, untuk saat ini kasus LSD di Rohil masih terbilang nihil,” Kata Kabid Peternakan DKPP Rohil Yunisman kepada wartawan, Sabtu (26/03/2022).
Menurut Yunisman, Lumpy Skin Disease (LSD) penyakit infeksius kulit adalah penyakit infeksi pada kulit yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang pada umumnya virus ini menyerang hewan Sapi dan Kerbau.
Ia juga mengatakan salah satu penyebab penularan virus LSD tersebut diduga berasal dari serangga pengisap seperti nyamuk dan lalat.
“Berdasarkan data yang kita peroleh, seingat saya awal bulan maret virus ini pertama kalinya ditemukan di Riau, yang mana bahwa Wabah Lumpy Skin Disease (LSD) saat ini telah menyerang sedikitnya tujuh (7) Kabupaten kota se-Provinsi Riau,”ungkapnya.
Ia merincikan, tujuh kabupaten kota se-Provinsi Riau yang telah terserang penyakit LSD tertuju pada hewan Sapi ternak itu diantaranya, Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 114 ekor, Pelalawan 24 ekor, Kampar 8 ekor, Dumai 20 ekor, Bengkalis 12 ekor, Indragiri Hilir 13 ekor dan Siak 50 ekor.
“Dampak virus ini cukup mengerikan, disamping menimbulkan bintik bintik (benjolan dikulit) pada Sapi juga bisa menyebabkan luka pada kulit, hingga demam, menurun nafsu makan, serta penurunan produksi susu bahkan bisa berakibat berakhir pada kematian,”Terang Yunisman.
Kabid Peternakan DKPP Rohil ini juga mengatakan, yang mana baru baru ini DKPP Rohil yang membidangi bagian Peternakan, turut hadir mengikuti rapat koordinasi (Rakor) vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) di Provinsi, yang di selenggarakan oleh Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau bersama Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau. yang dihadiri oleh Dinas Kabupaten/Kota yang menjalankan fungsi Peternakan se-Provinsi Riau, bertujuan agar proses pelaksanan vaksinasi LSD bisa segera dilaksanakan dan Wabah Lumpy Skin Disease (LSD) bisa segera diatasi.
Yunisman kembali mengingatkan, meski saat ini kasus LSD di Rohil masih terbilang nihil, namun tidak menutup kemungkinan kedepannya bisa saja virus LSD masuk ke Rohil, maka dalam hal itu Kabid Peternakan DKPP Rohil ini berharap dapat dukungan kerjasama perananan media khususnya di ibukota Rohil ikut serta berperan dalam penyebaran informasi kepada masyarakat akan bahaya virus LSD ini, sehingga dengan begitu penekanan penyebaran virus tersebut dapat diatasi sedini mungkin.
Disamping itu, Yunisman juga menghimbau Kepada para peternak hewan Sapi dan Kerbau di Rohil, jika menemukan gejala klinis seperti demam tinggi > 40°c, lesu, nafsu makan menurun, depresi, anoreksi, keluar leleran di mata dan hidung, penurunan produksi susu pada Sapi yang sedang laktasi, muncul benjolan di kulit dengan diameter 2-5 cm terutama pada kepala, leher, ambing, alat genetalia dan perineum dalam waktu 48 jam setelah tanda demam serta pembesaran limfoglandula (benjolan dibawah kulit) segeralah buat laporan kepada Petugas Peternakan yang tersebar di tiap kecamatan.
“Jika menemukan gejala gejala Sapi seperti yang kami terangkan diatas, segeralah buat laporan atau menghubungi langsung petugas petugas kami yang tersebar di tiap kecamatan, atau bisa mendatangi langsung Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) kami,” Kata Yunisman.
Lanjut, Saat ini petugas Peternakan DKPP Rohil yang ditempatkan di Puskeswan yang bisa dihubungi secara langsung, diantaranya; Puskeswan kecamatan Bangko, Puskeswan Rimba Melintang, Puskeswan Bangko Pusako, Puskeswan Bagan Sinembah, Puskeswan Simpang Kanan dan Puskeswan di Kecamatan Tanjung Medan, Insya Allah, kami respon dengan cepat,”Tutup Yunisman. (Rls).